Kami "yo opo anane"

     Karena semua itu kami mulai dari awal kembali. Dengan harapan kami tidak lagi seperti yang dulu. Meremehkan dan menganggap segalanya terlalu mudah untuk diatasi. Hingga ternyata hasilnya seperti ini, memulai dari awal kembali, mulai dari nol. “mungkin ini kecelakaan!”, hanya kata itu yang terpupuk pada diri kami sebagai semangat untuk memulai.
     Karena setiap kegagalan dan kesalahan yang selama ini terjadi, tidak pernah kami hendaki. Semuanya terjadi sama sekali tidak kami rencanakan apalagi sempat untuk dirumuskan. Sebuah kecelakaan yang telah terjadi seperti ini tidak akan mungkin dapat dicegah selain dengan cara memperbaiki dan memulihkan kembali. Dan dengan senang hati, sang guru besar merangkul kami dalam jalan buntu ini, mengandeng kami dengan genggaman kuat-kuat.
    Mungkin harapan mereka sama seperti kami, membawa kami pada jalan yang benar dari jalan yang sesat selama ini. Terimakasih tiada tara untuk kalian semua, yang telah setia mendidik kami meski pada kenyataanya kami tidak menyerap dengan baik pengajaran kalian. Kami terlalu sombong dengan ilmu yang masih sedikit ini. Berjalan dengan muka menengadah, sok pembesar padahal tidak berisi.
    Emmm. . . . tidak semacam itu, kami tidak seperti itu, karena kami tetap low profile. Tidak ada kata protes untuk kata-kata tadi, karena hal tersebut merupakan harapan kami dimasa depan. Meskipun kami bisa lebih, kami tetap merunduk, kalau orang-orang bilang, “seperti padi yang menua, semakin berisi padi tersebut semakin merunduk pula”. Yah. . .apa salahnya mengcopy perkataan orang-orang diluar sana kalau toh kalimat tersebut telah menjadi konsumsi publik.

    Kembali lagi pada bahasan tentang kami, kami, ya. . ada aku(si alay), aji(si tukang tidur), diyan(si gendut), ike(si cewek alim), iskak(si alay tingkat tinggi, si individualis, si pelepas tanggung jawab, dan si segalanya), dan yang terakhir riris(si yo ngunu iku lah). Emmmm. . . .tidak usah kaget dengan nama-nama diatas, karena semua itu dibuat atas penilaian ku sebagai sahabat mereka yang baik. Dan yang paling mengerti pula. Mungkin untuk uraian selanjutnya masih belum terfikirkan oleh ku. Dan untuk akhir cerita ini, semoga usaha kami benar-benar membawa hasil, amin.

Komentar

  1. aku ndak merasa terwakili kog.
    kamu terlalu sok ngerti deh kyaknya
    dasar RATU CACING.

    BalasHapus
  2. maaf, sebutan buat aku apa ya? bisa di ganti gk?

    BalasHapus
  3. q rasa itu hak ku untuk manggil kalian apa aja???

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer